Jumat, 05 Oktober 2012

Sayap Pucat, Patah


Sayap pucat yang patah…

Kau hanya sedikit lelah terhadap langit yang terlalu biru

Jangan lagi tersenyum demi orang lain, 

tersenyumlah demi diri mu sendiri


Kesepian yang masih bertahan, 

Lilin yang menyala di sisi luar,

Tempat lilin yang cantik di pesta yang ramai, di balik semua itu…
Apakah tidak apa-apa jika mengubur ketidaksempurnaan kata-kata dengan sesuatu?




Aku tak mengerti...


Setidaknya dalam mimpi,

seandainya dapat berenang dengan bebas, 

aku tidak butuh langit semacam ini

Walau aku tak dapat melukiskan semua hal yang terjadi sampai kemarin, 
aku tetap akan menghadapi hari esok



Perasaan rendah dan kompromi tidak bisa terwujud dengan mudah

Kelopak bunga yang terpantul di cermin saat kita berada di puncak kesadaran
Seperti meremas, 

mencoba meneriakkan cinta yang ternoda

Sangat menyakitkan



Di dalam waktu yang berputar,

Rasa sakit itu akan mengering menjadi luka

Kau, 
tanpa menunggu hal itu terjadi
sangat cantik, 
sangat  cepat berlalu


Doa yang bergetar dalam cahaya matahari 
seperti  jejak yang bergetar jatuh

Sekarang tak perlu memaksakan diri untuk mencintai orang lain



Terkadang dalam dunia ini saat kita berjalan sambil melihat ke atas, 

sedikit terlalu silau
Saat kau menunduk seolah kau tenggelam, 
tanah yang kering menghisap semua air mata mu


Mengapa kita selalu merasa sendirian? 
Tak apa jika kau tidak memiliki segalanya

Mengapa kita selalu merasa sendirian? 

Hanya terpaku bukanlah sebuah keberanian


By : AP

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar