Sabtu, 29 Desember 2012
EVALUASI ALTERNATIF
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya: 1) Pengaruh situasi,2) Kesamaan alternatif-alternatif pilihan,3) Motivasi,4) Keterlibatan,5) Pengetahuan
http://gultomhans.wordpress.com/2012/11/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/
Rabu, 05 Desember 2012
Gaya Hidup
Istilah gaya hidup (lifestyle) sekarang ini kabur. Sementara istilah ini memiliki arti
sosiologis yang lebih terbatas dengan merujuk pada gaya hidup yang khas dari berbagai
kelompok status tertentu, dalam budaya konsumen kontemporer istilah ini
mengkonotasikan individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri yang semu. Tubuh,
busana, bicara, hiburan saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman, rumah,
kendaraan, dan pilihan hiburan, dan seterusnya di pandang sebagai indikator dari
individualitas selera serta rasa gaya dari pemilik atau konsumen
KEPRIBADIAN
personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Pengertian Kepribadian (Personality)
Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
KONSEP DIRI
Pengertian Konsep Diri
http://www.scribd.com/doc/98046816/MAKALAH-KONSEP-DIRI
Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat
untuk mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya
sertalingkungannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat
meyakinibahwa klien adalah mahluk bio-psiko-sosio-spiritual yang uth dan unik
sebagai satukesatuan dalam berinteraksi terhadap lingkungannya yang diperoleh
melalui pengalamanyang unik dengan dirinya sendiri dan orang lain.Konsep diri
juga merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirianyang diketahui
oleh individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diriberkembang secara
bertahap dimulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan oranglain. Proses
yang berkesinambungan dari perkembangan konsep diri diluspengaruhi
olehpengalaman interpersonal dal kultural yang memberikan perasaan positif,
memahamikompetensi pada area yang bernilai bagi individu dan
dipelajari melalui akumulasikontak-kontak sosial dan pengalaman dengan
orang lain. Dalam merencanakan asuhankeperawatan yang berkualitas perawat dapat
menganalisis respon individu terhadapstimulus atau stesor dari berbagai
komponen konsep diri yaitu citra tubuh, idea diri, hargadiri,
identitas dan peran. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada lima prinsip
yangharus diperhatikan yaitu memperluas kesadaran diri, mengagali sumber-sumber
diri,menetapkan tujuan yang realistik serta bertanggung jawab terhadap
tindakan.
(Suliswati,dkk,2005)Menurut para ahli :1. Stuart & Sundeen,1998 Konsep
diri merupakan suatu pikiran, keyakinan, dankepercayaan yang membuat seseorang
mengetahui siapa dirinya dan memengaruhihubungannya dengan orang lain.2.
Sunaryo, 2004 Konsep diri merupakan Cara individu melihat pribadinya
secarautuh,menyangkut aspek fisik,emosi, intelektual,sosial dan spritual,
termasuk didalamnya persepsi individu tentang sifat dan potensi yang
dimilikinya, interaksinyadengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengalaman danobjek tertentu, serta tujuan, harapan, dan
keinginan individu itu sendiri
3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya sertalingkungannya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakinibahwa klien adalah mahluk bio-psiko-sosio-spiritual yang uth dan unik sebagai satukesatuan dalam berinteraksi terhadap lingkungannya yang diperoleh melalui pengalamanyang unik dengan dirinya sendiri dan orang lain.Konsep diri juga merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirianyang diketahui oleh individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diriberkembang secara bertahap dimulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan oranglain. Proses yang berkesinambungan dari perkembangan konsep diri diluspengaruhi olehpengalaman interpersonal dal kultural yang memberikan perasaan positif, memahamikompetensi pada area yang bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasikontak-kontak sosial dan pengalaman dengan orang lain. Dalam merencanakan asuhankeperawatan yang berkualitas perawat dapat menganalisis respon individu terhadapstimulus atau stesor dari berbagai komponen konsep diri yaitu citra tubuh, idea diri, hargadiri, identitas dan peran. Dalam memberikan asuhan keperawatan ada lima prinsip yangharus diperhatikan yaitu memperluas kesadaran diri, mengagali sumber-sumber diri,menetapkan tujuan yang realistik serta bertanggung jawab terhadap tindakan.
(Suliswati,dkk,2005)Menurut para ahli :1. Stuart & Sundeen,1998 Konsep diri merupakan suatu pikiran, keyakinan, dankepercayaan yang membuat seseorang mengetahui siapa dirinya dan memengaruhihubungannya dengan orang lain.2. Sunaryo, 2004 Konsep diri merupakan Cara individu melihat pribadinya secarautuh,menyangkut aspek fisik,emosi, intelektual,sosial dan spritual, termasuk didalamnya persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksinyadengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman danobjek tertentu, serta tujuan, harapan, dan keinginan individu itu sendiri
MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi.
SIKAP
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka.
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).
Komponen Sikap
Menurut Azwar (2005), komponen-komponen sikap adalah :
1 Kognitif
Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.
Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.
2 Afektif
Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
3 Konatif
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.
Tingkatan Sikap
Berbagai tingkatan menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari :
1 Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2 Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3 Menghargai (Valuting)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap.
Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap.
4 Bertanggung jawab (Responsile)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Macam Sikap
Menurut Heri Purwanto (1998)
Menurut Heri Purwanto (1998)
1 Sikap Positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi dan mengharapkan obyek tertentu.
2 Sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai obyek tertentu.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saifudin, Azwar. 2005. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Heri, Purwanto. 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Saifudin, Azwar. 2005. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Heri, Purwanto. 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain.
Kasus persolan yang sifatnya nasional (warisan rejim lama) dan juga persoalan-persoalan baru yang muncul dari pelaksanaan Otonomi Daerah yang “sembrono”, fenomena globalisasi ekonomi juga akan sangat berpengaruh besar terhadap prospek nilai-nilai budaya lokal dan kearifan tradisional sebagai landasan penguatan kelembagaan lokal dalam pengelolaan sumberdaya dan keanekaragaman hayati.
Globalisasi ini menjadi perlu dicermati sebagai tahapan lanjut dari periode pembangunanisme yang dianut oleh Rejim Otoriter-Militeristik Orde Baru yang nyata-nyata telah menghancur-leburkan ekosistem-ekosistem penting Indonesia serta memporak-porandakan pranata-pranata ada/lokal yang selama ratusan tahun menjadi penjaga dan pengelola sebagian besar dari ekosistem-ekosistem tersebut. Perjalanan pembangunan di Indonesia mencatat banyak sekali penggusuran dan penindasan yang menyedihkan bagi berbagai kelompok masyarakat, khususnya masyarakat adat, yang diwarnai oleh tindakan-tindakan kekerasan negara dan sekaligus memfasilitasi kekerasan horizontal antar kelompok masyarakat.
Kalau ditelusuri lebih jauh, maka pembangunan yang umumnya dianut oleh negara-negara berkembang adalah industrialisasi. Sebagai negara yang kaya sumber daya alam, Indonesia pun mengembangkan industri yang berbasis sumber daya alam. Celakanya, sebagian besar sumber daya lalam ini, secara tradisional sudah ada penguasa dan pemiliknya, yaitu masyarakat adat, yang juga memiliki kepentingan yang lebih luas atas sumber daya tersebut. Nilai-nilai, ide dan konsep pembangunan itu memang diimpor atau diadopsi dari “barat”. Pembangunan adalah kata lain dari modernisasi. Dari sini muncullah anggapan dan keyakinan baru di masyarakat bahwa jiwa Indonesia ini kita inginkan menjadi negara modren,maka segala sesuatu yang tradisional(lisan) harus dibuang karena dianggap terbelakang dan menghambat pembangunan. Paradigma modernisasi demikian, langsung dan tidak langsung, telah menyudutkan dan melemahkan posisi masyarakat adat itu sendiri dengan menempatkan tradisi dan nilai-nilai asli bangsa ini menjadi sesuatu yang jelek (inferior) terhadap nilai-nilai “barat” yang modern sebagai sesuatu yang baik (superior).
Dengan cara yang berkembang demikian, bahkan banyak di antara masyarakat adat sendiri sering melupakan bahwa mereka memiliki kekuatan (pengetahuan, teknologi, pranata adat) untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh program “pembangunan” yang memuliakan hidup mereka, atau sebaliknya melakukan perlawanan atas program “pembangunan” yang tidak diinginkan. Sebagai konsep yang diadopsi dari “barat”, nilai yang terkandung dalam pembangunan kita, yang juga dianut oleh globalisasi ekonomi, berakar pada individualisme yang, dalam banyak hal, bertolak-belakang dari prinsip dasar komunitas-komunitas masyarakat adat di Indonesia umumnya yang komunalistik dan kolektif baik dalam hal penguasaan sumberdaya maupun dalam upaya pengelolaannya untuk keadilan dan kesejahteraan bersama.
http://setevy.wordpress.com/2011/11/03/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan/
Sumber daya konsumen
Sumber Daya Ekonomi
a.pengertian sumber daya ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. b. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi.
a.pengertian sumber daya ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. b. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi.
b. Peranan Sumberdaya Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan optimalisasi pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia). Keterbatasan dalam kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas dapat menimbulkan kemunduran yang sangat berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah. Konsekuensi lain yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi yang dimiliki daerah adalah ketidakleluasaan daerah yang bersangkutan untuk mengarahkan program dan kegiatan pembangunan ekonominya, dan situasi ini menyebabkan munculnya pula disparitas pembangunan ekonomi wilayah. Kondisi ini tampaknya menjadi tak terhindarkan terutama bila dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini.Dalam telaah teoritis, dengan sangat tepat Hadi dan Anwar (1996) yang banyak menganalisis tentang dinamika ketimpangan dan pembangunan ekonomi antar wilayah mengungkapkan bahwa salah satu penyebab munculnya ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah di Indonesia adalah adanya perbedaan dalam karakteristik limpahan sumberdaya alam (resources endowment) dan sumberdaya manusia (human resources) disamping beberapa faktor lain yang juga sangat krusial seperti perbedaan demografi, perbedaan potensi lokasi, perbedaan aspek aksesibilitas dan kekuasaan (power) dalam pengambilan keputusan serta perbedaan aspek potensi pasar.
1.2 Sumber Daya Sementara
l Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
l Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
l Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
Pengertian Model Pengambilan Keputusan
Secara umum literatur mendefinisikan model sebagi suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (Simatupang, 1995). Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan. Dengan demikian, pemodelan adalah proses membangun sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.
l Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
l Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.
l Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
Pengertian Model Pengambilan Keputusan
Secara umum literatur mendefinisikan model sebagi suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (Simatupang, 1995). Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan. Dengan demikian, pemodelan adalah proses membangun sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.
Terdapat beberapa pengertian model yang telah disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
(1).Ackoff, et.al. (1962)
Menurut Ackoff, et.al. model dapat dipandang dari tiga jenis kata. Sebagai kata benda, model berarti representasi (gambaran, perwakilan, atau perlambangan). Model sebagai kata sifat berarti ideal (idaman, teladan, contoh, atau cita-cita). Model sebagai kata kerja berarti memperagakan, mempertunjukkan, atau memamerkan.
Menurut Ackoff, et.al. model dapat dipandang dari tiga jenis kata. Sebagai kata benda, model berarti representasi (gambaran, perwakilan, atau perlambangan). Model sebagai kata sifat berarti ideal (idaman, teladan, contoh, atau cita-cita). Model sebagai kata kerja berarti memperagakan, mempertunjukkan, atau memamerkan.
(2).Murthy, et.al. (1990)
Model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem. Representasi mengandung pengertian hanya memasukkan unsur-unsur utama atau ciri-ciri kunci sistem nyata. Model itu memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran analis.
Model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem. Representasi mengandung pengertian hanya memasukkan unsur-unsur utama atau ciri-ciri kunci sistem nyata. Model itu memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran analis.
(3).Murdick, et.al. (1984)
Model adalah aproksimasi atau penyimpulan dari sistem nyata yang dapat disusun dalam berbagai bentuk
Model adalah aproksimasi atau penyimpulan dari sistem nyata yang dapat disusun dalam berbagai bentuk
(4).Gordon (1978)
Model didefinisikansebagai kerangka utama informasi (body of information) tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut.
• Tipe-tipe keputusan :
Model didefinisikansebagai kerangka utama informasi (body of information) tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut.
• Tipe-tipe keputusan :
1. Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks.
3 Keputusan setengah terprogram
Keputusan yang sebagian dapat deprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci
• Langkah-langkah pengambilan keputusan ( proses pembuatan keputusan )
1. Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik dalam bentuk masalah maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian organisasional kurang dari sasaran yang ditetapkan.
Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah pertama dalam mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik dalam bentuk masalah maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian organisasional kurang dari sasaran yang ditetapkan.
Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah pertama dalam mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
2. Diagnosis dan analisis penyebab
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik perhatian manager, pemahaman situasi harus diperjelas. Diagnosis adalah salah satu langkah dalam proses pengambilan keputusan.
3. Pemilihan alternative yang diharapkan
Ketika beberapa alternative telah dikembangkan, harus dipilih salah satunya. Keputusan pilihan adalah seleksi yang paling menjanjikan dari beberapa alternative tindakan. .
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pengertian
Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
Sedangkan Perilaku Pembelian Konsumen adalah Perilaku pembelian Konsumen akhir ( individu dan rumah tangga ) yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
Model Perilaku Konsumen
Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi tanggapan dalam kotak hitam konsumen yang terdiri dari 2 bagian :
1. Karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan.
2. Proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor Budaya
1. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
2. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
3. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Faktor-faktor Sosial.
1. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
2. b. Keluarga.
3. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
Faktor-faktor Pribadi
1. Umur dan Tata Siklus Hidup,
2. Pekerjaan.
3. Situasi Ekonomi.
4. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
5. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
Faktor-faktor Psikologis
1. Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
2. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
3. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
4. Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
a. Perilaku Pembelian Kompleks
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek.
b. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi.
Perilaku pembelian dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan antar merek.
c. Perilaku Pembelian Kebiasaan
Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak jauh antar merek.
d. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi.
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan
Pengertian
Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
Sedangkan Perilaku Pembelian Konsumen adalah Perilaku pembelian Konsumen akhir ( individu dan rumah tangga ) yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
Model Perilaku Konsumen
Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi tanggapan dalam kotak hitam konsumen yang terdiri dari 2 bagian :
1. Karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan.
2. Proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor Budaya
1. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
2. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
3. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Faktor-faktor Sosial.
1. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
2. b. Keluarga.
3. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
Faktor-faktor Pribadi
1. Umur dan Tata Siklus Hidup,
2. Pekerjaan.
3. Situasi Ekonomi.
4. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
5. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
Faktor-faktor Psikologis
1. Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
2. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
3. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
4. Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
a. Perilaku Pembelian Kompleks
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek.
b. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi.
Perilaku pembelian dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan antar merek.
c. Perilaku Pembelian Kebiasaan
Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak jauh antar merek.
d. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi.
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan
AIDA
Iklan atau advertising ialah salah satu unsur penting untuk meningkatkan peforma bisnis. Tapi sayangnya banyak pebisnis kecil yang meluncurkan iklan sampah. Kenapa “sampah”?. Jelas aja, sekarang orang menemui iklan bertebaran dimana-mana, dan dari berbagai macam media. Setiap hari kita dibombardir tawaran-tawaran dari berbagai bisnis. Nah, jika iklan kita tidak menarik, maka itu jadi informasi sampah yang diacuhkan orang. Alhasil, kita sudah keluar biaya untuk iklan tapi iklan itu tidak efektif, sehingga program pun terancam gagal.
Mungkin banyak pebisnis melakukan iklan dengan misi hanya untuk ‘exposure’ dengan kata lain asal produk/mereknya muncul atau dikenal di masyarakat/target market. Sebenernya inti beriklan bukanlah itu. Menjadi terkenal memang hal yang penting, tapi banyak tools lain cocok untuk melakukannya, seperti Strategi Public Relation
Tujuan dari iklan itu hanya satu, yaitu mengajak/mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu. Biasanya untuk membeli sesuatu, mendaftar sesuatu, atau untuk berlangganan. Dengan demikian pengenalan merek atau produk belum cukup untuk membuat orang melakukan apa yang kita inginkan. Kalau anda bukan konsultan marketing, perhatikan baik-baik konsep ini, yaitu A.I.D.A (Attention-Interest-Desire-Action).
Cara Menggunakan A.I.D.A
1. Attention/Attract/Awareness
Buat pernyataan yang menangkap perhatian orang. Bikin kata atau gambar yang powerful yang bisa menarik perhatian hingga orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya. Caranya ada dua yaitu melalui Masalah (yang akan kita berikan solusinya) atau melaluiHarapan (yang akan kita berikan jalannya).
Anda hanya perlu membayangkan apa yang ada di dalam hati pembaca Anda. Apa problem yang mereka miliki?. Apa harapan mereka? Lalu, buatlah pernyataan yang mengejutkan, bisa dengan bentuk pertanyaan atau menawarkan solusi, memberikan jalan, dan menunjukkan cara mencapai impian mereka. Fokuslah pada diri pembaca Anda. Sebagai contoh, “Seberapa efektif iklan Anda?” itu lebih menarik daripada “Seminar strategi iklan”
2. Interest
Kebanyakan iklan yang buruk melalaikan tahap ini. Di tahap inilah target bersedia memberikan waktunya untuk membaca pesan kita lebih detail. Bangun minat pembaca dengan memberikan janji solusi atas masalah atau harapan mereka. Cara yang baik ialah dengan menjelaskan Fitur dan Benefit. Jangan hanya memberikan fakta dan fitur saja, dan merasa pembaca akan berpikir sendiri benefit yang akan didapat. Jelaskan sejelas-jelasnya benefitnya untuk meningkatkan interest mereka. Jadi, bukan hanya berkata, “Kami akan mengajarkan Anda skill dalam menjual”, tapi jabarkan apa isinya “Anda akan belajar cara meningkatkan omset anda sampai 10 kali lipat, teknik menulis iklan yang dijamin meningkatkan omset, ….dsb”
3. Desire
Langkah ini untuk membuktikan bahwa kita memberikan solusi yang tepat. Ingat, orang bisa tertarik secara emosional tapi kemudian mereka membenarkan dengan logika. So, cara yang efektif ialah dengan memberikan Data Statistik atau Testimoni dari pelanggan atau orang yang terpandang. Saat ini Anda belum cukup hanya berkata bahwa, contoh, “Ini buku bestseller!”, tapi pembaca akan tertarik jika Anda menyatakan “Ini buku bestseller dan sudah cetakan kelima dalam 6 bulan!”
4. Action
Akhirnya, jelaskan langkah apa yang Anda inginkan untuk pembaca lakukan. Bimbing mereka. Mereka hanya akan bertindak jika Anda menjelaskan langkah-langkahnya dan kadang juga perlu diberitahu harga untuk tindakan itu. Berbagai contoh: “Telepon sekarang:…”, “Kunjungi….”, “Dapatkan di….”, “Pesan sekarang…”. Selain itu berikan juga batasan agar pembaca melakukannya secepat mungkin misal “Untuk 50 pembeli pertama”, atau “Berlaku sampai tanggal ….”.
http://rhanu.web.id/membuat-iklan-efektif-dengan-konsep-aida/
Pembelian atau Belanja Online
Pembelian / Belanja online adalah hal yang sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga. Namun masih ada saja beberapa atau sebagian orang yang tidak mengerti mengenai belanja online. Belanja online adalah salah satu sistem jual beli yang dilakukan dengan menggunakan internet sebagai medianya.
Jika pada dunia nyata atau sistem belanja yang dilakukan secara konvensional menggunakan toko atau pasar sebagai sarana dan tempat untuk berjualan, maka jual beli online menggunakan internet sebagai penghubungnya dan situs sebagai pasarnya.
Tanpa adanya internet yang digunakan oleh seseorang maka transaksi jual beli atau belanja dengan sistem online tidak akan bisa dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena antara penjual dan pembeli sama-sama tidak ketemu. Padahal salah satu cara untuk bertemu adalah dengan adanya internet.
Ada internet saja juga belum bisa dilakukan sebuah jual beli secara online. Harus ada sebuah pasar atau toko yang menaungi transaksi tersebut. Seperti transaksi jual beli yang ada pada dunia nyata yang dilakukan secara konvensional yang selalu membutuhkan toko agar telihat sebagai orang yang berjualan.
Hal tersebut juga berlaku pada jual beli secara online. Orang harus tahu bahwa kita sedang berjualan yang ada di internet. Agar orang tahu bahwa kita sedang berjualan makanya berdirilah sebuah toko. Jika itu merupakan jual beli secara nyata sedangkan secara online maka tokonya adalah sebuah situs atau web.
Dalam situs ini tersedia atau menyediakan berbagai barang kebutuhan yang dibutuhkan oleh pembeli yang ingin membeli barang yang ada di situs tersebut. Jika sudah menemukan yang cocok maka biasanya pembeli akan langsung menghubungi penjual untuk melakukan transaksi dan jual beli secara online pun terjadi.
Cara Belanja Online
Cara yang dilakukan dalam jual beli online pada prinsipnya hampir sama seperti yang dilakukan dalam jual beli yang konvensional. Cara tersebut adalah memilih barang yang akan dibeli, lakukan penawaran terhadap barang tersebut, bayar, dan selanjutnya adalah membawa pulang barang yang dibeli.
Prinsip tersebut hampir sama dilakukan dalam jual beli yang dilakukan secara online. Namun ada beberapa hal yang dilakukan tidak seperti yang ada di dunia nyata, seperti yang terjadi pada jual beli konvensional.
Pertama yang harus dilakukan ketika hendak melakukan jual beli atau belanja secara online adalah mengunjungi situs jual beli. Disarankan untuk mengunjungi situs yang sudah memiliki nama atau terkenal. Dengan demikian maka kita akan terhindar dari adanya penipuan.
Beberapa situs yang bisa dikunjungi untuk melakukan belanja secara online adalah toko bagus, berniaga, dan forum jual beli yang ada di kaskus. Semuanya situs tersebut merupakan situs penyedia yang dibuka secara umum bagi mereka yang ingin menjual baragnya secara online.
Jika anda masuk atau berkunjung pada situs seperti yang disebut tadi maka anda juga perlu sedikit berhati-hati agar tidak terjerebak ke dalam lubang penipuan. Banyak sekali cara yang dilakukan oleh penipu untuk menjebak konsumennya. Namun jika anda berkunjung ke situs yang memang sudah memiliki nama sebagai penjual maka anda bisa bernapas dengan lega.
Hal tersebut dikarenakan minimnya akan penipuan yang kemungkinan akan dilakukan oleh pemilik situs tersebut. Langkah selanjutnya setelah berkunjung ke situs jual beli adalah menentukan atau mencari barang yang hendak dibeli.
Jika sudah ketemu dengan barang yang ingin dibeli maka anda bisa menghubungi pemilik dari situs yang berjualan barang secara online tersebut. Kalau harga sudah cocok maka selanjutnya adalah proses pengiriman.
Tentunya ini yang biasanya menjadi pertanyaan beberapa orang yang tidak sebegitu paham akan teknologi internet atau sistem jual beli yang dilakukan secara online. Meskipun penjual dan pembeli tidak pernah ketemu secara langsung tetapi keduanya bisa dikatakan bertemu karena telah terjadi percapapan antar keduanya yakni pembeli dan pejual. Keduanya sudah bersepakan tentang barang yang akan dijual dan harga yang diberikan.
Jika sudah cocok dengan harga, maka pembeli tinggal menunggu barang yang dibeli tersebut sampai pada alamat yang ditujukan. Begitulah proses jual beli atau belanja yang dilakukan secara online.
Tips Belanja Online
Jika Anda sudah termasuk kecanduan belanja secara online dan selama ini tidak menemui masalah, bukan berarti di kemudian hari tidak akan menghadapi sisi buruk dari sistem ini. Ada banyak risiko yang sepatutnya selalu diantisipasi setelah memesan, bahkan mentransfer uang. Mungkin uang yang Anda transfer tidak seberapa, tetapi coba saja jika misalnya ada 10 orang di luar sana yang mengalami nasib sama seperti Anda?
Untuk itu, ada beberapa tips penting ketika berbelanja online, agar Anda tidak dirugikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Pastikan situs/web/akun Facebook yang digunakan si penjual benar-benar tepercaya. Sempatkan untuk membaca latar belakang toko tersebut, baca pula testimonial orang yang pernah berbelanja di toko tersebut. Jika Anda ragu, sebaiknya jangan belanja di toko tersebut. Carilah situs lain yang memang memiliki komentar yang baik-baik saja.
- Pastikan ada pegawai yang selalu online. Jika perlu, ajaklah berkomunikasi tentang barang yang sedang dicari. Jika pegawai yang melayani terlalu cuek, tinggalkan saja. Pembeli adalah raja, bukan? Tapi semuanya kembali pada diri kita masing-masing apakah tetap berbelanja di toko tersebut atau pergi begitu saja.
- Lihat katalog barang toko tersebut. Jika harga tidak dicantumkan sama sekali, Anda punya hak untuk menanyakannya. Faktor yang mempermudah proses belanja online adalah mudahnya calon pembeli untuk mengetahui harga sebuah barang, termasuk potongan harga jika ada.
- Survei ke beberapa toko online yang menjual barang yang Anda inginkan. Hitung pula jumlah ongkos kirim yang harus Anda tanggung. Ini dilakukan agar transaksi jual beli yang dilakukan secara online tetap dapat untung. Dan seandainya anda sebagai pembeli maka anda juga tidak akan merugi.
- Jangan memberikan informasi penting kepada penjual, seperti nomor PIN ATM Anda, password email, dan sebagainya. Jika penjual memintanya maka sudah bisa dipastikan bahwa dia adalah penipu yang mencoba memeras anda.
- Pastikan toko tersebut memberikan garansi atas barang yang rusak ketika baru sampai di tangan pembeli. Garansi adalah sebagai jaminan karena barang tersebut diantar dengan lokasi yang tidak dekat sehingga dimungkinkan akan terjadi suatu kerusakan selama pengiriman.
- Simpan bukti transaksi jika di kemudian hari barang tidak pernah sampai ke tangan Anda. Ini akan anda jadikan sebagai bukti bahwa telah terjadi transaksi jual beli tetapi barang belum datang. Dengan demikian anda bisa melakukan komplain atas masalah tersebut.
- Jika Anda mentransfer uang melalui internet banking, pastikan setelah itu Anda logout. Terlebih, jika menggunakan fasilitas komputer umum atau kantor. Ini dilakukan agar kerahasiaan akan akun anda dapat terjaga. Dikhawatirkan jika sampai bocor maka saldo rekening anda bisa menjadi sangat tipis.
Demikianlah sedikit pengetahuan seputar belanja online. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua dan kita mampu terhindar dari bahaya penipuan yang selama ini meresahkan dunia maya.
Eksekutif muda
Eksekutif adalah semua karyawan yang karena ilmu atau jabatannya mampu memberikan kinerja atau output yang positif bagi organisasi. Artinya, Eksekutif tidak terbatas pada jabatan Direksi atau Manajer saja
mereka yang karena ilmu atau jabatannya mampu memberikan kinerja atau output yang positif bagi organisasi.
Menjadi seorang eksekutif muda itu dambaan banyak orang, yaitu sukses diumur semuda mungkin. Semua orang bisa menjadi eksekutif sukses di bidangnya , asalkan berkomitmen ya. Karna anak muda jaman sekarang banyak yang masih belum mengerti apa arti dari kata “menjadi sukses”.
Pengertian Ceruk Pasar
Ceruk pasar (Niche Market) dipahami sebagai segmen pasar yang spesifik, dengan kata lain kita memasarkan barang/jasa untuk di jual kepada sebuah golongan konsumen yang sudah kita tetapkan/menentukan target market dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan.
Di dalam niche market anda harus tahu segala sesuatu tentang produk yang akan dipasarkan, misalnya dengan melakukan riset. Anda harus tahu percis apa yang akan anda lakukan untuk sebuah produk sesuai dengan keunungan yang anda dapatkan. Lebih baik anda sudah pernah mencoba dan menggunakan produk yang akan anda pasarkan karena hal itu dapat membantu anda untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari produk tersebut. Salah satu keuntungan memilih niche market, anda hanya akan berfokus pada satu item produk yang anda pasarkan saja, sehingga anda akan lebih mudah untuk melayani pembeli.
http://fistiafanni.blogspot.com/2012/11/ceruk-pasar-niche-market.html
Window Shopping
Merupakan suatu kegiatan ‘browsing’ tanpa berniat untuk membeli , hanya sebagai kegiatan rekreasi atau untuk merencanakan pembelian kemudian hari.
Window shooping rata-rata sangat digemari oleh sebagian kaum wanita. Kegiatan cuci mata ini mampu membangun mood juga loh. Kegiatan yang hanya dari melihat-lihat produk , mengecek harganya , mengecek discount-discount yang tertera , lalu sampai akhirnya timbul rencana untuk datang kembali dikemudian hari.
Sasaran yang pas untuk window shooping adalah dipusat perbelanjaan
IMPULSE BUYING
Impulse Buying itu pembelian tanpa rencana dimana kita ngga punya niatan sebelumnya buat beli suatu barang. Barang-barang yang dibeli pun termasuk ke dalam kategori produk Low Involvement.
Biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :
* Display produk yang menarik mata
* Timbulnya hasrat untuk mencoba produk baru tersebut
* Terbujuk rayuan promosi produk dari SPG atau SPB
* Adanya iming-iming hadiah atau discount menarik dari produk
* Pengaruh dari iklan
* Display produk yang menarik mata
* Timbulnya hasrat untuk mencoba produk baru tersebut
* Terbujuk rayuan promosi produk dari SPG atau SPB
* Adanya iming-iming hadiah atau discount menarik dari produk
* Pengaruh dari iklan
Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produkdan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Langganan:
Postingan (Atom)